“RAHASIA SUKSES”

D

elapan puluh persen informasi diterima oleh manusia dan dunia luar melaului enugrah mata selama mata itu terbuka. Ada berlimpah oksigen di udara, yang hanya berguna jika dipakai dengan baik, yaitu dengan cara dihisap dalam-dalam. Sesungguhnya jika kita hendak mengambil manfaat dari lingkungan, kita tidak cukup sekedar menggantungkan fungsi biologi kita yang spontan. Artinya, kita harus memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengungkap kesempatan yang diberikan ALLAH kepada kita. Kita tak dapat berharap, dunia – dengan sendirinya – akan meletakkan anugrahnya di kaki kita.

Pemikiran demikian merupakan hal terpenting dalam dunia dakwah. Penyebaran pesan Isalam bukan merupakan sesuatu yang akan terjadi dengan otomatis, namun hal itu tergantung pada usaha kita selama kesempatan masih ada. Pada zamana modern, kesempatan terbesar yang telah ada dengan sendirinya merupakan kebebasan menyebarkan kepercayaan di seluruh dunia (Hanya dibeberapa negeri komnitas saja adanya kekangan terhadap aktivitas keagamaan). Namun, kebebasan ini harus diikuti dengan perjanjian tidak tertulis, yaitu ajakan kepada suatu kepercayaan dengan jalan damai dan ramah, tidak boeh dengan paksaan. Satu alasan untuk hal ini adalah selama orang tidak menggunakan paksaan, tak akan ada pertentangan serius terhadap suatu aktivitas. Mungkin sebuah alasan yang lebih penting perlu dikemukakan, bahwa setiap orang sebaiknya menikmati kebebasan kepercayaan yang sama; pemaksaan kepercayaan terhadap orang lain sama halnya dengan melampui kebebasan itu, bahkan merusaknya.

Kegagalan kita untuk menghargai kebebasan sama artinya dengan kesalahan kita dalam menggunakan kesempatan yang ada pada diri kita; aktivitas dakwah yang dilakukan dengan cara pemaksanaan pada akhirnya akan terbukti kontra produktif. Ketahuilah, setelah penyalahgunaan hak orang lain, ada yang dapat menghalangi hukuman ALLAH kepada kita. Sesungguhnya ALLAH telah memberikan kesempatan yang istimewa kepada kita untuk mengajak orang lain (dalam hal kebaikan – ed.) dengan pahala yang berlipat-lipat. Itu adalah kesempatan untuk digunakan, buka disia-siakan.

Membuang kesempatan menuju kehancuran. Itulah aturan alam. Dan itulah kehendak ALLAH (QS An-Nas 114 : 10-11).

Pada pertandingan olimpiade yang diselenggarakan di Los Engeles pada bulan Juli-Agustus 1984, sekitar 52 atlet India ikut serta. Ketika pertandingan usai dan mereka kembali ke New Delhi pada 16 Agustus 1984, mereka menerima sambutan yang pedas karena gagal untuk memperoleh satu medali pun, baik emas, perak, maupun perunggu.

Apa sebab kegagalan ini ? menurut laporan yang dipublikasikan oleh Time of India (17 Agustus 1984), “Latihan yang ilmiah dan sistematik meruapakn sebab utama kurangnya penampilan India. Kita lakukan yang terbaik, tetapi sayangnya, tak cukup bagus. Latihan dimulai hanya bulan sebelumnya.”

Apa yang telah dibahas tentang pertandingan Olimpiade berlaku pula dalam perjalanan hidup kita.

Dalam dunia kompetisi, kita perlu memasukinya dengan penuh persiapan. Jika Anda memasukinya tanpa persiapan yang cukup, tak ada yang lain kecuali kegagalan yang sedang menunggu Anda.

Persiapan Anda sebaiknya memnuhi syarat : terorganisir dan konsisten sesuai dengan standar waktu. Jika tidak terpenuhi, anda akan gagal untuk membuat nilai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar