“MENERIMA KEGAGALAN”

P

ada tahun 1931, seorang warga Amerika masuk dalam dunia bisnis. Tahun 1832, bisnisnya gagal, sehingga dia masuk kedunia politik. Di dunia politik, ia tak juga mendapatkan keberhasilan. Pada 1834, dia kembali lagi ke duania bisnis dan gagal lagi.

Tahun 1841, dia terkena penyakit syaraf. Begitu sembuh dia masuk lagi ke dunia politik. Dengan harapan partainya akan memilihnya sebagai calon angota kongres. Namun harapannya sirna, ketika namanya tidak muncul dalam daftar para calon. Kesempatan pertama masuk senat adalah tahun 1855, tetapi dia kalah dalam pemilihan. Tahun 1858 sekali lagi dia ikut dalam pemilihan kongres, dan kali ini juga gagal.

Nama orang yang berkali-kali ini adalah Abraham Lincoln (1809-1865). Betapa besar pengabdiannya kepada Negara sehinggga sekarang ia dikenal sebagai arsitek Amerika modern.

Bagaimanakah Abraham Lincoln itu merencanakan untuk mendapatkan reputasi besar dalam politik Amerika dan sejarah nasional?. Bagaimanakah cara dia meraih posisi tinggi itu? Menurut Dr. Norman Vincent peel, rahasia di balik keberhasilan Abraham adalah “dia tahu bagaimana menerima kegagalan”.

Rahasia besar kehidupan adalah realistis. Tak ada bentuk sikap ralistis yang lebih besar daripada menerima kekalahan. Yaitu mengakui kenyataan bahwa ada orang yang di depan mereka, dan ada pula yang dibelakang. Dengan kata lain, mengetahui di posisi manakah kita hidup sekarang ini. Ketika orang menerima kegagalan, dia segera berada di posisi start kehidupan yang baru. Seperti halnya sesuatu perjalanan, dia hanya bisa dimulai dari posisi di mana orang kita berada sekarang ini. Bukan dari titik yang belum dicapai.

“RAHASIA SUKSES”

D

elapan puluh persen informasi diterima oleh manusia dan dunia luar melaului enugrah mata selama mata itu terbuka. Ada berlimpah oksigen di udara, yang hanya berguna jika dipakai dengan baik, yaitu dengan cara dihisap dalam-dalam. Sesungguhnya jika kita hendak mengambil manfaat dari lingkungan, kita tidak cukup sekedar menggantungkan fungsi biologi kita yang spontan. Artinya, kita harus memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengungkap kesempatan yang diberikan ALLAH kepada kita. Kita tak dapat berharap, dunia – dengan sendirinya – akan meletakkan anugrahnya di kaki kita.

Pemikiran demikian merupakan hal terpenting dalam dunia dakwah. Penyebaran pesan Isalam bukan merupakan sesuatu yang akan terjadi dengan otomatis, namun hal itu tergantung pada usaha kita selama kesempatan masih ada. Pada zamana modern, kesempatan terbesar yang telah ada dengan sendirinya merupakan kebebasan menyebarkan kepercayaan di seluruh dunia (Hanya dibeberapa negeri komnitas saja adanya kekangan terhadap aktivitas keagamaan). Namun, kebebasan ini harus diikuti dengan perjanjian tidak tertulis, yaitu ajakan kepada suatu kepercayaan dengan jalan damai dan ramah, tidak boeh dengan paksaan. Satu alasan untuk hal ini adalah selama orang tidak menggunakan paksaan, tak akan ada pertentangan serius terhadap suatu aktivitas. Mungkin sebuah alasan yang lebih penting perlu dikemukakan, bahwa setiap orang sebaiknya menikmati kebebasan kepercayaan yang sama; pemaksaan kepercayaan terhadap orang lain sama halnya dengan melampui kebebasan itu, bahkan merusaknya.

Kegagalan kita untuk menghargai kebebasan sama artinya dengan kesalahan kita dalam menggunakan kesempatan yang ada pada diri kita; aktivitas dakwah yang dilakukan dengan cara pemaksanaan pada akhirnya akan terbukti kontra produktif. Ketahuilah, setelah penyalahgunaan hak orang lain, ada yang dapat menghalangi hukuman ALLAH kepada kita. Sesungguhnya ALLAH telah memberikan kesempatan yang istimewa kepada kita untuk mengajak orang lain (dalam hal kebaikan – ed.) dengan pahala yang berlipat-lipat. Itu adalah kesempatan untuk digunakan, buka disia-siakan.

Membuang kesempatan menuju kehancuran. Itulah aturan alam. Dan itulah kehendak ALLAH (QS An-Nas 114 : 10-11).

Pada pertandingan olimpiade yang diselenggarakan di Los Engeles pada bulan Juli-Agustus 1984, sekitar 52 atlet India ikut serta. Ketika pertandingan usai dan mereka kembali ke New Delhi pada 16 Agustus 1984, mereka menerima sambutan yang pedas karena gagal untuk memperoleh satu medali pun, baik emas, perak, maupun perunggu.

Apa sebab kegagalan ini ? menurut laporan yang dipublikasikan oleh Time of India (17 Agustus 1984), “Latihan yang ilmiah dan sistematik meruapakn sebab utama kurangnya penampilan India. Kita lakukan yang terbaik, tetapi sayangnya, tak cukup bagus. Latihan dimulai hanya bulan sebelumnya.”

Apa yang telah dibahas tentang pertandingan Olimpiade berlaku pula dalam perjalanan hidup kita.

Dalam dunia kompetisi, kita perlu memasukinya dengan penuh persiapan. Jika Anda memasukinya tanpa persiapan yang cukup, tak ada yang lain kecuali kegagalan yang sedang menunggu Anda.

Persiapan Anda sebaiknya memnuhi syarat : terorganisir dan konsisten sesuai dengan standar waktu. Jika tidak terpenuhi, anda akan gagal untuk membuat nilai.

“POTENSI KITA ADALAH KEKAYAAN KITA”

P

ara Ahli Psikologi telah menghitung bahwa manusia hanya menggunakan sepuluh persen dari kemampuan yang ia bawa sejak lahir, Professor William James dari Universitas Harvard secara tepat telah meneliti, “Apa yang seharusnya kita menjadi, ternyata kita tidak menjadi.” Meskipun kualitas alami telah dianugrahkan Allah kepada kita. Kesuksesan yang seharusnya milik kita di dunia ini tetap saja menjauhi kita karena “alasan sederhana” yang sebenarnya telah kita setujui tanpa berfikir sama sekali – hanya karena untuk mengatur kehidupan-kehidupan kita yang sepele. Kemudian, ( karena) tidak puas, kita menyalahkan orang laing lantaran ia tidak memberikan hak kita sendiri. Padahal tidak demikian seharusnya. Sepatutnya kita intropeksi bila kita menghadapi kekurangan-kekurangan dalam hidup ini.

Selalu memandang orang lain dengan iri dan rasa dendam tidak akan menuntun kita kemana-mana. Bahkan malah dapat menjerumuskan kita pada musuh terburuk kita sendiri. Kenyataan seharusnya dihadapi secara jujur dan adil. Dimana hal itu akan terjadi bilamana kita menggali potensi kita sendiri secara penuh sehingga kita akan menemui kesuksesan. Keputusan selain menggali potensi diri sendiri Cuma akan menuntun kepada kegagalan. NAMUN, itu semua hal yang mendasar adalah, pertama-tama, kita harus menetapkan apakah usaha-usaha kita sudha mengarah pada tujuan yang semestinya. Tanpa arah yang tepat, potensi kita akan sia-sia belaka.

Pada masa purba dan bahkan sampai abad pertangahan, emas menjadi sangat berharga. Satu diantara perenungan para ilmuan yang ada pada masa-masa itu adalah mengubah logam dasar menjadi emas. Mereka memimpikan bisa kaya mendadak dengan jalan mengubah logam menjadi emas. Sungguh, memimpikan kekayaan mendadak mendorong manusia pada abad tersebut melakukan usaha-usaha yang melebihi kemampuannya. Mereka lalai akibat dari usaha di luar kemampuan itu hanya menjadikan mereka harus memanfaatkan semua waktu, harta dan energy secara sia-sia. Dan hal itu merupakan awal bagi kematianyang selalu mengajar mereka sebelum mereka memperoleh apa-apa.

Hal seperti itu tampaknya tak pernah menjadi pada mereka yang mengetahui potensi dengan baik. Dengan potensi yang kita miliki, logam-logam itu mempunyai manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan apa yang pernah terbayangkan orang. Logam itu benar-benar bisa disulap menjadi emas dengan cara yang lain. Sebagai contoh, besi dapat diubah bukan menjadi emas (dalam arti sesungguhnya), tetapi menjadi mesin. Besi juga dapat digunakan sebagai bahan bangunan segala tempat yang sangat kuat.

Di dunia sekarang ini, dengan mempelajari rahasia alam dan mengarahkan energy potensi dengan baik untuk membangun teknologi, Negara-negara Barat telah berhasil dalam memiliki kekayaan yang jauh lebih besar ketimbang perak dan emas.

"Pacar yang Kurang Peduli"

Pertanyaan;
Gimana ya kalo pacar saya itu kurang peduli dan kurang perhatian sama saya?. saya sudah jadian selama satu tahun setengah, tadinya pacar saya selalu perhatian terus sama saya, tapi sekarang pacar saya itu sudah kelihatan tidak kepeduliannya sama saya "masa bodoh gitu". waktu itu sih pacar saya pernah kerja dikantoran terus saya pernah mergokin pacar saya lagi makan siang bareng temen ceweknya satu kantor, tapi setelah saya tanyakan sama pacar saya katanya itu temennya yang lagi curhat sama pacar saya. tapi lama-lama pacar saya sering sms-an sama itu cewek terus saya biarkan saja karena saya takut kalo dia marah soalnya dia pernah saya tanya itu. aku bingung harus gmana ya?.,kalau saya nuduh-nuduh ntar saya salah.,tapi kalau dibiarin saya merasa ga diperhatikan.,kira-kira pacar saya gmana ya??. tolomg bantu dong mas eko gimana solusinya.,tanks ya.. atas bantuannya. (KN).

Jawaban;
KN ditempat, masalah memang timbul kapan saja dan dimana saja, kadang kita merasa masalah itu datang dari dugaan kita dan itu benar, tapi kadang masalah itu datang dari dugaan kitapun bisa salah. Melihat permasalahan KN ini saya rasa anda sebagai seorang wanita harus lebih peka dan perhatian terhadap pacar anda apapun bentuknya.,mungkin permasalahan anda itu ada karena anda sendiri atau mungkin karena situasi tertentu.Maka, ajaklah pacaran anda untuk ngobrol dari hati ke hati agar bisa "dapet" ngobrolnya gitu.,atau dengan hal lain seperti ajak makan bareng terus ngobol hal-hal lain seperti kesukaannya samapi dengan anda memasuki ke permasalahan sehingga pacar anda tidak langsung tersinggung. Namun perlu diketahui masalah itu dapat diselesaikan bila anda merasa yakin bisa untuk menyelesaikan dan mencari solusi dari diri anda sendiri, saya sebagai orang yang dapat memberikan saran dan masukan.,terimakasih semoga langgeng ya.,.

“MASALAH ADA KARENA ADA SOLUSINYA”

Oleh : Eko Perianto

Kalau kita sudah dengar kata “MASALAH” mungkin itu sedah menjadi momok bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Baik dari masalah kehidupan pribadi sampai dengan karir kita dalam bekerja. Tidak jarang orang-orang yang putus asa karena punya masalah mereka stress bahkan “Nauzubillah” sampai bunuh diri. Perilaku mereka yang seperti itu karena mereka tidak mampu untuk menyelesaikan masalahnya dengan baik. Dan menurut mereka itu adalah jalan yang terbaik untuk menyelesaikan masalahnya. NAMUN perlu diketahui perilaku yang seperti itu adalah hal yang “sangat salah” dan tidak dibenarkan oleh agama apapun.

Dizaman yang serba (……..) ini memungkinkan setiap orang melakukan hal yang tidak wajar dalam hidupnya, apalagi bagi mereka yang tertimpa masalah tetapi tidak dapat mengatasinya dia akan melakukan hal yang menurutya baik bagi diriya, namun buruk bagi orang lain, masyarakat bahkan agama. Untuk menyelesaikan masalah tidaklah semudah untuk makan ayam di marung makan yang hanya mengambil dan langsung menyantapnya. Menyelesaikan masalah perlu proses yang membuat kita nyaman dan enak apalagi dapat membuang masalh kita jauh dari diri kita wah..rasanya nyaman sekali.

“Masalah ada karena ada solusinya” itulah yang harus kita pahami oleh diri kita agar kita tidak selalu berkutat pada hal yang negative, artinya bila kita mendapatkan atau tertimpa masalah kita harus memahami dan tabah akan arti dari masalah yang sedang kita hadapi. Tidak perlu resah atau putus asa karena masalah yang kita hadapi berat. Ambilah hikmah dari masalah yang sedang kita hadapi karena masalh yang kita hadapi kita yakin ada solusi yang dapat menyelesaikannya. Namun boleh saja kita kawatir dengan masalah yang kita hadapi tapi jangan terlalu jauh untuk menjadi kawatir. Pikiran yang negative akan membawa kita pada perilaku yang negative pula jadi hilangkanlah pikiran negative itu dan gantilah dengan pikiran yang positif. Banyak buku-buku, refrensi-refrensi yang mengjarkan kita untuk selalu berfikir positif yang membawa perilaku kita positif juga.

Banyak solusi yang dapat kita gunakan dalam menyelesaikan masalah kita dalam hidup. Banyak dari kita mungkin untuk menyelesaikan masalahnya dengan cara “curhat “ dengan orang yang kita percaya baik orang tua, teman, pacar, dan masih banyak cara. Masalah pribadi itu yang banyak diceritakan pada orang yang kita percaya.

Kalau di sekolah siswa-siswa yang menghadapi masalah tidak jarang “curhat” dengan teman sebaya mereka juga bisa datang pada Guru BK/Guru Pembimbing di sekolah. Guru BK di sekolah jangan dianggap remeh dilingkungan sekolah, karena Guru BK itu puya andil yang sangat besar karena merupakan komponen yang penting. Lho kok malah cerita kesekolah ye..he,.jadi inget ke masa sekolah, bagi yang tidak sekolah.

Tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan, itu semua tegantung oleh diri kita atau seseorang yang mengalami masalah itu sendiri, berjalanlah sesuai dengan kemauan yang kita inginkan jangan pernah berharap masalah itu akan hilang sendirinya, masalah itu akan hilang dan akan selesai bila kita mampu dan ingin untuk menyelesaikannya. Tidak hanya itu masalah juga akan tidak selesai bilamana kita atau seseorang berfikir untuk tidak mampu untuk menyelesaikannya.

Oke,.Intinya adalah dalam hidup ini memang banyak masalah yang di hadapi oleh setiap orang, namun bagaiman kita menghadapi dan menyelesaikan masalah itu., jadi tetaplah berfikir positif dan terus maju dan “GOOD LUCK FOR US”. (Jan.09/Erick)

MENGATASI KESULITAN BERGAUL

Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang mempunyai kenyamanan dalam bersosialisasi dengan orang lain,dan tidak dapat dipungkiri juga bahwa untuk bersosialisasi atau bergaul dengan orang lain mempunyai hambatan-hambatan tertentu yang dapat memberikan dampak pada perilaku yang lambat pada individu. Bagamaimanapun setiap orang akan selalu berhadapan antar sesama individu lainnya sehingga setiap individu seharusnya mempunyai cara bagaimana untuk beradaptasi dengan orang lain atau juga dapat disebut bergaul dengan orang lain.

Bilamana seorang individu mempunyai suatu hambatan yang dapat menghambat sesuatu yang ada didalam diri, maka sebaiknya diberikan suatu informasi yang mana dapat memberikan satu solusi yang dapat membimbing walaupun tidak sepenuhnya dari satu informasi akan tetapi banyak informasi yang dapat diperoleh.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah kesulitan bergaul ini, antara lain:

1. Melatih kepedulian

Kepedulian itu bentuknya bermacam-macam dari mulai yang paling ringan bisa kita lakukan sampai ke yang paling berat. Ini misalnya adalah showing interest (menunjukkan ketertarikan) pada kehidupan orang lain, bisa diajak berbicara tentang apa yang penting menurut orang lain, memberikan alasan pada orang lain bahwa kamu tidak berada di pulau yang berbeda dengan mereka, dan seterusnya. Di sini berarti Anda perlu meningkatkan wawasan yang terkait dengan beberapa topik utama di lingkungan Anda.

Meskipun showing interest itu gratis tetapi kalau untuk kepentingan mengatasi masalah kesulitan bergaul, biasanya berperan sangat penting. Untuk selanjutnya, bentuk kepedulian ini bisa Anda tingkatkan, misalnya melibatkan diri pada aktivitas bersama dengan orang lain, memainkan peranan yang bermanfaat bagi orang lain, memberi bantuan pada orang lain yang membutuhkan anda, dan seterusnya. Intinya, jangan sampai kita menyalahkan model kepribadian yang kita miliki seiring dengan serangkaian kesulitan bergaul yang kita alami sementara kita sendiri jarang menunjukkan ketertarikan pada topik atau hal yang menarik buat orang lain. Kita merasa hidup di pulau yang jauh dengan orang lain.

2. Fokuskan pada pengembangan dialog dan suasana

Seperti yang sudah kita bahas di muka, terlalu memikirkan diri sendiri dan terlalu membuat penilaian atas orang lain pada saat pembicaraan berlangsung, ini bisa mengganggu suasana. Karena itu, fokuskan pada suasana, topik pembicaraan, dan kehangatan dialog. Bagaimana caranya? Di antaranya adalah: a) mengajukan pertanyaan yang bisa kita pelajari dengan menggunakan kaidah 5W1H (what, where, who, why, when, dan how), b) mendengarkan dan mengungkapkan, c) memunculkan humor atau guyonan yang mendukung dan sesuai kebutuhan.

3. Menghormati Privacy orang lain

Ada beberapa hal tentang orang lain yang membuatnya akan lebih suka kalau kita ketahui, tetapi juga ada beberapa hal tentang orang lain yang akan membuatnya tidak nyaman kalau kita ketahui. Hal-hal tentang orang lain yang membuatnya tidak nyaman kalau kita ketahui inilah yang saya maksudkan dengan privacy. Biasanya yang kedua ini adalah masalah-masalah yang sangat pribadi.

Setiap orang itu biasanya memiliki tiga wilayah kehidupan. Pertama adalah wilayah publik (diketahui secara umum, misalnya tinggal di mana, sekolah di mana, dst), kedua, wilayah privat (diketahui hanya oleh orang yang dekat, pacarnya siapa, musuhnya siapa, dst), dan ketiga adalah wilayah pribadi (tidak ingin diketahui oleh siapapun kecuali dirinya atau suami-istrinya). Untuk kepentingan kelancaran bergaul, akan lebih OK kalau kita memfokuskan diri untuk mengetahui hal-hal yang memang orang lain merasa nyaman untuk diketahui (wilayah publik) dan melupakan apa saja yang membuat orang lain merasa tidak nyaman bila diketahui (wilayah pribadi).

4. Lihat orang lain yang lebih berhasil

Pergaulan itu erat kaitannya dengan seni (the art) atau permainan, (playing the game) tentang bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain. Karena seni, maka gayanya berbeda-beda dan ini tidak terkait dengan apakah anda orang yang tipenya banyak ngomong atau sedikit ngomong. Dan, dalam seni permainan, biasanya ada dua hal yang mendasar, yaitu: a) bagaimana anda mengontrol emosi, b) bagaimana anda mengimbangi emosi orang lain.

Dua hal ini memang agak sulit kalau dijelaskan dengan kata-kata. Akan lebih cepat bisa anda pahami dengan melihat bagaimana orang lain yang secara prestasi di atas Anda menjaga hubungan. Mereka yang telah berhasil menjaga hubungan sampai bertahun-tahun, umumnya sudah memiliki kematangan emosi yang lebih bagus. Ini bukan berarti mereka tidak pernah konflik, gap, berbeda pendapat dan lain-lain, tetapi karena mereka sudah tahu bagaimana bermain-main dengan emosi. Karena itu, ada hal-hal yang ditanggapi dengan diam, dengan bicara, dengan ketawa, dengan biasa-biasa, dengan humor, dan lain-lain.

Kalau Anda kesulitan mencari contoh, lihatlah bagaiman orang tua kita yang telah bertahun-tahun mempertahankan hubungan dalam membina keluarga. Secara umum bisa kita lihat bahwa kecanggihannya dalam memainkan emosi terletak pada kemampuannya untuk tidak meng-ekstrim-kan sesuatu yang berpotensi akan mengacaukan keadaan atau hubungan. Untuk mencapai kemampuan ini memang perlu latihan dan ini tidak terkait langsung dengan umur tetapi terkait dengan pengalaman hidup (life experiencing).

5. Tingkatkan prestasi Anda

Ini adalah kunci untuk mengatasi masalah-masalah kejiwaan umum itu. Semakin banyak hal-hal positif yang bisa Anda realisasikan dari diri Anda, maka semakin baguslah Anda merasakan diri anda. Bagaimana kita merasakan diri kita akan terkait dengan bagaimana kita berhadapan dengan orang lain. Karena itu, menurut teori kesehatan mental, orang yang sedang depresi (punya perasaan negatif terhadap diri sendiri, orang lain, keadaan atau Tuhan) tidak bisa membangun hubungan dengan orang lain secara positif dan konstruktif.

KIAT-KIAT BAGAIMANA MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI

Rasa percaya diri adalah salah satu dari sekian banyaknya sifat yang dimiliki oleh setiap individu. Setiap individu mempunyai sisi potensi yang unik, yang dapat ditingkatkan dan dikembangakan untuk mencapai suatu prestasi yang membanggakan didalam kehidupan bermasyarakat. Kadang kala didalam diri individu ada suatu sifat yang kurang percaya diri, sehingga itu merupakan sebagian sifat yang akan menghambat suatu proses untuk mengembangkan potensi yang ada didalam diri individu tersebut.

Didalam kehidupan sehari-hari dalam pergaulan dimasyarakat ada sebagian orang, tampil dengan diri apa adannya adalah sesuatu yang kurang menyenangkan atau kurang terasa dapat diakui orang lain. Mungkin ini merupakan wujud dari pandangan negatif diri terhadap diri sendiri tanpa menghargai segi positif dari dirinya. Sehingga akan menimbulkan rasa minder, malu, khawatir, cemas bahkan dapat menimbulkan stress sampai depresi. Tetapi tidak dapat kita pungkiri bahwa kadang kala orang yang mempunyai kekurangan dalam segi fisik, materi ataupun yang lainnya mempunyai semangat didalam diri mereka dan ini akan menimbulkan suatu rasa percaya diri yang timbul dari dalam diri merekasehingga mereka mampu untuk mewujudkan atau mencapai suatu prestasi yang membangakan.

Di dalam ilmu psikologi maupun ilmu yang menyangkut mengenai sumber daya manusia terdapat pembelajaran yang mengenai bagaimana untuk mengembangkan potensi yang dimiliki untuk mencapai suatu keberhasilan tentunya sesuai dengan kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Jika seseorang termasuk dalam kategori orang yang kurang percaya diri, maka perlu untuk mengembangkannya. Demikian pula dengan yang sudah memiliki rasa percaya diri yang baik, sekiranya perlu untuk mengembangkan rasa percaya diri tersebut. Akan tetapi perlu untuk diperhatikan bahwa untuk meningkatkan dan mengembangkan rasa percaya diri tersebut sesuai dengan kewajaran artinya tidak berlebih-lebihan.

Dari adanya suatu fenomea mengenai percaya diri yang dapat menghambat dan meningkatkan serta mengembangkan potensi yang ada didalam diri seseorang, maka disini akan memaparkan mengenai bagaimana untuk meningkatkan rasa percaya diri dan ciri-cirinya sebagian untuk mencapai suatu prestasi yang membanggakan.

Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional, diantaranya adalah :

1. Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, atau pun rasa hormat orang lain

2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok

3. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain – berani

menjadi diri sendiri

4. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)

5. Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung/mengharapkan bantuan orang lain)

6. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, ornag lain dan situasi di luar dirinya

7. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.

Beberapa ciri atau karakteristik individu yang kurang percaya diri, diantaranya adalah:

1. Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok

2. Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap penolakan

3. Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan dir) dan memandang rendah kemampuan diri sendiri – namun di lain pihak memasang harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri

4. Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif

5. Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil

6. Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena undervalue diri sendiri)

7. Selalu menempatkan/memposisikan diri sebagai yang terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu

8. Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada nasib, sangattergantung pada keadaan dan pengakuan/penerimaan serta bantuan orang lain).

Untuk meningkatkan rasa percaya diri yang wajar atau proporsional dapat diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Memuji diri sendiri

Seseorang tidak perlu ragu untuk memberi selamat pada diri sendiri ketika berhasil meraih prestasi, walau sekecil apapun. Caranya yaitu dengan berbicara pada diri sendiri, misalnya ”wow... saya memang pantas mendapatkannya karena saya telah bekerja keras”. Kalau perlu berikan hadiah pada diri sendiri, misalnya dengan membeli sepatu atau jam tangan yang telah lama diinginkan. Lagipula memuji diri sendiri sepanjang tidak merugikan dan mengganggu orang lain dapat berpengaruh positif pada diri sendiri. Seseorang dapat menjadi lebih bersemangat dan pantang menyerah. Tindakan ini dapat membantu diri lebih percaya diri dan optimis dalam mengerjakan apapun, terutama dalam melaksanakan tugas-tugas yang dimilikinya.

2. Membuat orang lain menghormati diri (Anda)

Seseorang tidak dapat memaksa orang lain untuk menghormati diri kita sendiri jika seseorang tersebut tidak menghormati diri sendiri sendiri dan orang lain. Cara bicara yang seenaknya dan gaya berpakaian yang tidak sopan adalah contoh bahwa diri sendiri tidak menghormati diri sendiri. Jika seorang individu merasa orang lain menghormatinya, tentu ia akan merasa akan lebih percaya diri dalam mekakukan apapun. Tentu saja seseorang tersebut bisa membuat orang lain agar menghormatinya tanpa memberikan kesan “gila hormat”.

3. Tidak takut gagal

Orang yang takut gagal mustahil bisa mempunyai rasa percaya diri yang lebih baik. Mereka yang takut gagal selalu dihantui rasa bersalah setiap ingin melakukan apapun. Hal ini jelas akan mengahambat kemajuan karir ataupun tugas-tugas yang harus dijalankannya. Jika pernah mengalami kegagalan di masa lalu lebih baik tidak dijadikan kegagalan itu sebagai masalah “traumatis”, Tetapi sebaliknya adalah menjadikan kegagalan itu sebagai pengalaman dan pelajaran berharga untuk meraih yang lebih baik. Dengan mengenyahkan rasa cemas dan takut “gagal” otomatis rasa percaya diri akan tumbuh. Mungkin perlu untuk diingat kembali salah satu pepatah yang sesuai dengan uraian ini, yaitu “Kegagalan adalah sukses yang Tertunda”.

4. Membuat target sukses yang lebih luas

Membatasi target sukses hanya akan membuat diri seseorang terbelenggu pada ukuran sukses yang sesungguhnya amat relatif. Umumnya, jika sudah mencapai kesuksesan yang diinginkan, seseorang akan merasa puas dan akan berhenti sampai disitu saja. Sehingga seseorang tersebut merasa tidak perlu berjuang lebih keras. Karena itu lebih baik untuk tidak membatasi target kesuksesan. Sekali menargetkan kesuksesan, maka akan sulit untuk lebih maju dan berkembang. Dan perlu untuk diingat, setiap kali seseorang memimpikan sukses, maka setiap kali itu pula seseorng akan merasa lebih pede dalam menggapainya.

5. Meyakini untuk bisa

Menanamkan keyakinan pada diri sendiri bahwa bisa melakukan dan menyelesaikan pekerjaan apapun, bahkan yang paling sulit sekalipun. Dengan demikian seseoran telah berpikir positif terhadap diri sendiri. Hal ini dapat memberi kekuatan dan menumbuhkan percaya diri pada diri seseorang setiap kali ingin melakukan sesuatu.